Cari Blog Ini

Senin, 15 Maret 2010

masalah....

memang kerap menerjang kehidupan kita...dan terkadang menjadi batu sandung dalam langkah kita. inilah hidup,,, kita jangan berpikir berapa lama kita hidup,,,tapi bagaimana kita hidup !!!

yakinlah, semuanya telah tersirat dalam kalamnya. jangan putus asa, tetaplah bersyukur akan segala sesuatu yang telah terjadi. dengan adanya hal tersebut kita akan senantiasa menjadi orang yang istiqomah...

Insyaallah....

Jumat, 05 Maret 2010





aku sadar hidup di dunia hanyalah sementara...

Senin, 15 Februari 2010

pengobatan herbal

Pengobatan Alternatif Alami
Dewasa ini, penyakit-penyakit baru muncul, bahkan penyakit yang dulunya jarang muncul sekarang banyak dan sering kita temui. Tapi tenang saja kita dapat mengatasi hal kecil tersebut. Caranya seperti penggalakan TOGA ( Tanaman Obat Keluarga ). Kita dapat memanfaatkan halaman rumah kita untuk menanam tanaman obat tersebut. Contohnya saja ;
1. Untuk mengobati penyakit Tekanan Darah Tinggi, kita dapat menggunakan tanaman liar yaitu Alang-alang ( Imperata cylindrical ), tanaman ini menyebar di daerah tropis dan subtropis. Pada dasarnya, alang-alng tidak memerlukan perawatan khusus. Di tanah dan iklim yang kurang baik, alang-alang dapat berkembang biak sendiri. Bagian tanamann yang digunakan untuk obat adalah rimpangnya. Pasalnya, rimpang alang-alang mengandung asam kersik, dammar, dan logam alkali, yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
2. Untuk mengobati penyakit peluruh kencing, Bronchitis, diabetes mellitus . dapat menggunakan Antana ( Cantella asiatica), dikenal juga dengan sebutan pegangan atau daun kaki kuda. Tumbuhan ini tersebar luas di daerah tropis. Antana mudah ditemukan dan tumbuhan liar di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.500 m dpl. Bagian tanaman yang berkhasiat adalah daunnya. Khasiatnya dari antana ini sendiri bukan hanya itu, tapi juga dapat digunakan sebagai penambah nafsu makan, dan memperkuat daya ingat.
3. Untuk mengobati penyakit batu ginjal, dapat menggunakan tanman Daun Sendok ( Plantago major) . tanaman ini merupakan tanaman tahunan. Tingginya hanya 80 cm . tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggidengan ketinggian 3000 m dpl. Menyukai lahan yang gembur serta kaya bahan organic, dan sedikit lembap. Biasanya daun sendok banyak ditemukan di daerah berbatu , di tepi jalan, atau di padang rumput yang agak lembap. Perbanyakan tanaman inim hanya dengan biji . bagian tanaman yang bermanfaat adalah daunnya.
Sebenarny amasih banyak lagi tanman liar lainya yang tanpa kita sadari begitu banyak manfaatnya. Dan bukan hanya tanman tersebut dapat digunakan sebagai obat saja, tapi juga dapat memperindah pekarangan rumah, serta dengan banyaknya tanaman di sekeliling rumah kita dapat membuat udara alami, sejuk serta sehat.

Sabtu, 06 Februari 2010

JacosTa
Hari ni adalah hari pertamaku aku langkahkan kakiku di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dengan modal semangat tuk mencapai misiku. Aku seakan diingatkan kembali pada kenangan dulu saat pertama kalinya aku masuk SD. Tepatnya di SD X Cicalengka. SD-ku adalah SD favorit di daerah itu. Aku dapat sekolah disana karena ada diskon untuk para pedagang. Dan salah satunya ayahku. Dia adalah seorang penjual Es Limun ( sejenis minuman yang berwarna/i dan rasanya asem manis yang sangat digemari oleh anak-anak seusiaku dulu. )
Aku begitu senang dengan adanya hari yang ku tunggu-tunggu ini. Heum....meskipun ni hari yang menegangkan, tapi aku coba tuk helakan nafas panjang, “Huuuuuuuuuuuuft…!!!!!!!” Dengan membaca “bismillahirrahmanirrahim…”aku siap menginjakan kakiku dan memulai hariku yang baru sebagai murid SD !!!
Pagi hari jam 5.45 aku berangkat menuju sekolah dengan berjalan kaki sejauh 2 km, karna rumahku di kampung, aku harus berangkat subuh .agar aku tidak terlambat, apalagi ini adalah hari pertamaku duduk di bangku SD. Aku berangkat tidak bersama ibuku, hanya bersama ayahku. Aku adalah anak pertama dan piatu, ibuku meninggal ketika aku berumur 4 tahun. Karena ibuku memiliki penyakit jantung dan ibuku seorang perempuan Carier Hemofilia. Memang sedih saat ibu meninggalkanku. Tak terbayangkan aku dapat menjalani hari-hariku tanpa adanya sosok seorang ibu. Namun seketika kulihat ayah yang tak sedikitpun meneteskan air mata. Pertamanya aku memang marah padanya, mengapa dia tidak menangis ??? apakah dia memang sudah tidak mencintai ibuku lagi ??? sikap ayah membuat hatiku bertanya-tanya !!! entah kemana pikiranku saat itu. Semua terasa rumit seperti tumit yang tercubit-cubit. Sampai adrenalinku terangsang tuk bertanya langsung kepada ayahku.
“ayah…napa gak nangis liat ibu pergi ??? ayah ga’ sayang lagi ya sama ibu ???” ( dengan nada kesal serta menangis kutanyakan hal tu pada ayah.)
“ ini kehendak Allah yang tak dapat kita rubah. Tenang saja nak kita kan berkumpul lagi bersama ibu di akhirat kelak ! “ ( jawab ayah sambil menghapus air mataku. )
Semenjak itu aku tahu ketegaran ayahku memang sangat luar biasa. Dan aku sangat mengaguminya.
Namun dulu ketika aku ditinggalkan oleh ibuku, aku belum mengerti sebab dari kematian ibuku. dan sampailah aku duduk di bangku SD . memang aku iri melihat teman-temanku diantar oleh orang tuanya yang masih komplit. Tapi itu tak aku hiraukan, karna aku yakin tidak ada orang yang dapat menandingi ketegaran serta keteguhan ayahku.
Hari demi hari ku lewati dengan penuh suka cita. Akupun memiliki banyak teman baru, yang membuat hidupku penuh warna. Sampai suatu ketika aku kelas 3 SD. Teman-temanku kini menjauhiku, karena profesi ayahku yang hanya seorang pedagang Es Limun !!! dan mereka di suruh orangtuanya untuk tidak bergaul denganku. Memang sedih sekali perasaanku saat itu. Namun aku tidak dapat berbuat apa-apa. Dan kuceritakan hal ini pada ayahku, tapi ayah hanya berkata “ sabar nak…”.
Aku hanya memiliki 2 teman, Teman yang setia bersamaku. Karena merekapun diasingkan oleh teman-teman yang lain. Karna ayahnya yang memiliki profesi yang sama dengan ayahku. Mereka bernama Lia dan Arna. Aku senang berteman dengan mereka, karena mereka tak memiliki suatu pembatas untuk memiliki teman.
Belpun berbunyi, kriiiiiiiiiiing… kriiiiiiiiiing… tanda pelajaran pertama dimulai. Aku sangat tegang sekali saat itu, karena isu di sekolah mengatakan, kalau ibu guru kelas 3 SD galaknya kaya macan. Dan ibu guru itu bernama Sekar. Tapi berbekal petuah sang ayah… ( “jangan takut tuk melangkah jika jalan raya dipenuhi es, berilah sedikit garam biar es mencair”. )
“Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuft……,,,aku siap melawan macan itu dengan sedikit senyum manisku !!! “ bisikku pada telinga Arna.
Arna hanya tertawa kecil karena gaya bicaraku yang unik. Dan dia membisikkannya lagi ketelinga Lia ! membuat Lia yang memiliki ketawa yang paling unik (tawanya seperti orang yang asma) ikut tertawa. Dan membuat yang lainnya menjadi ikut tertawa. Aku senang karna aku dapat menyirnakan ketegangan ini.
Tuk…tuk…tuk…suara kakipun kini terdengar semakin mendekat kearah kelas kami. Kami yang sedang tertawa dalam sekejap terdiam seperti layaknya diTPU. Dan ternyata yang datang ke kelas kami adalah guru galak itu. Rasanya ketegangan kamipun memmuncak. Dada rasanya seperti berOsmosis. Namun ketika sang guru itu memperkenalkan dirinya, aku lihat dalam mimik dia berbicara, dia adalah orang yang baik. Dan ketegangankupun sirna kembali. Lega rasanya…ketika ku tahu yang sebenarnya. 2 bulan ku menginjak kelas 3, Lia meninggal dunia karena terkena penyakit AIDS. Karena dulunya ayahnya seorang pecandu narkoba. Akupun kini hanya memiliki Arna. Dan satu bulan dari meninggalnya Lia, Arnapun pergi meninggalkan aku, karena ayahnya yang ingin bekerja di kampungnya sebagai petani dan meninggalkan profesinya jadi pedagang steacker. Semenjak itu aku tak memiliki sahabat…tapi aku tetap cuek dengan hal itu. Itu takan menjadi penghalang bagiku tuk melanjutkan misiku…tetap dalam petuah ayahku..(jangan biarkan granit kau muncul ketika kau jalan di lembah itu…meskipun terkadang terasa terpaksa granit itu di munculkan. Tenang saja akan ada air yang kan menyegarkan kembali dirimu tuk hadapi lembah itu.)
Tak terasa 6 bulan telah kulalui di bangku kelas 3 SD. Aku lalui tanpa seorang sahabat di sampingku.
Tak lama setelah jam kedua pelajaran Basa. Sunda, aku mendengar suara…
Tok…tok…tok… Asalamu’alikum…???
kukira penjaga sekolah yang ingin memanggil ibu Sekar. Tapi ternyata dugaanku salah. Itu ternyata seorang murid baru. Dan mungkin akan menjadi sahabat baruku…
“y…Allah semoga prediksiku kini tidak meleset lagi. Amin…” dalam hati aku berdo’a.
Dan aku yakin Allah mendengarkan do’aku…
Dan Alhamdulillah…duduknya ditempatkan denganku. Huft..semoga ini adalah awal tuk memulai persahabatan baruku. Meskipun dia adalah seorang laki-laki. Tapi aku senang dengan adanya kehadiran dia.
Dan akupun memulai tuk memperkenalkan diriku padanya,
“Hai…knalin nama aku nia, kamu siapa namanya ???”
“ Aku Aksan,,,” jawabnya sambil tersenyum manis padaku. Dan ku anggap ini menjadi sebuah tanda kalau dia memang ditakdirkan untuk menjadi sahabatku.
“eumh…asal sekolahmu dari mana ??? knapa kamu pindah sekolah ??? dan kenapa kamu pindahnya ke sekolah ini ???” tanyaku lanjut.
Diapun menjawab pertanyaanku . “ Asal sekolahku di Garut, aku pindah kesini karena ayahku ditugaskan kesini. Dan aku pilih untuk bersekolah disini karena lokasinya yang dekat dengan rumahku. Aku senang sekali kamu banyak bertanya padaku, dan hal itu membuat sirna keteganganku. Makasih ya…!”
Akupun hanya tersenyum…senang ddengan pernyataannya tadi.
Waktupun kami lalui bersama meski hanya berdua. Aku sempat tanyakan padanya, tentang kenapa dia hanya ingin berteman denganku saja. Padahal aku adalah seorang anak dari tukang Limun. Dan dia hanya menjawab, “ kamu polos ! .” aku heran saat dia mengatakan hal itu padaku. Aku tak pernah menanyakan hal itu lagi kepadnya. Tidak tau mengapa ada suatu ketakutan yang terpaku dalam diriku, yang akupun tak tahu apa sebabnya. Ku biarkan saja itu berlalu. Sampai kelas 3 SD pun ku tinggalkan . kini ku kelas 4 SD. Aku senang karena sahabatku Aksan ini memang orang yang amat baik serta tak menganut sistem pengkastaan seperti teman-temanku yang lain. Namun sayang saat kelas 4 cawu II dia pindah sekolah lagi. Dia pamit padaku, dan meninggalkan sebuah kaset sherina untukku. Karena aku Fans beratnya Sherina.
Kaset itu slalu kudengarkan setiap kali aku rindu pada sahabat-sahabatku. Tepatnya aku selalu memutar ulang lagu yang judulnya “Sahabat”. Rinduku sirna ketika aku mendengar lagu itu. Dan hatikupun merasa tenang.
Haripun berlalu tanpa seorang sahabat, tapi aku tetap semangat tuk mencapai misiku, berbekalkan petuah ayah dan nama Allah serta Muhammad yang terpatri dalam dadaku.
Suatu hari saat pembagian raport, suatu yang tak disangka-sangka datang padaku, yaitu sebuah hadiah yang mengantarkan ku lebih dekat tuk mencapai misiku. Yaitu Aku mendapatkan peringkat pertama di sekolah, sekaligus aku ditunjuk untuk mengikuti akselerasi untuk langsung ke kelas 6. Rasa senang yang tak terhingga dalam dadaku saat itu. Bahkan hari itu adalah hari pertama aku melihat ayahku menangis terharu sambil tersenyum baahgia melihatku. Dan ayah yang pendiam itu hanya berkata “aku bangga” sambil memelukku.
Terimakasihku pada kemurahan Allah yang telah memberikan nikmat yang begitu besar kepadaku tak terlampau.
Detik demi detik ku hitung, aku tak sabar akan datangnya hari esok, yaitu hari dimana aku menduduki bangku kelas 6 SD. Huft…….deg-degan aku…baru ku rasakan . dan aku hanya bias berdo’a “ ya Allah…tetapkan kau selalu dalam hatiku.” Aku yang selalu bercerita pada ayah sambil tidur di pangkuannya, tentang bagaimana perasaanku saat itu, ayah hanya tersenyum. ”jaga, dan terjaga.” Titip ayah. Memang kata itu tak pernah ku mengerti, tapi sedikit demi sedikit ku tahu makna kata-kata ayah itu. Akupun terlelap di pangkuan ayahku.
Ayampun berkokok menandakan membangunkanku dari dunia fantasiku. “Huwakh……… Alhamdulillah ku masih diberi kepercayaan tuk melihat sang surya ini.” Aku langsung bergerak ke kamar mandiku, untuk mandi dan berwudhu, melaksanakan kewajibanku. Setelahnya aku shalat dan siap-siap bersama ayahku tuk berangkat ke sekolah.
Sampai di sekolah ketegangankupun buyar seperti dalam iklan obat kumur lasterin, ketika model itu berkumur diatas kapal, dan plak yang menempel pada kapal itu langsung terlepas seketika. Begitu pula perasaanku saat itu. Ku berjalan menuju kelas baruku dengan riang. Awalnya aku merasa asing dan terasingkan disana, tapi lama kelamaan aku terbiasa tak memiliki teman. Dan ternyata satu bulan kulalui hari-hariku dengan predikat kelas 6, aku mulai merasakan suasana berbeda, karna ternyata kali ini aku tahu setelah SD kelas 6 tak ada lagi orang yang menganut system diskriminasi lagi. Karna itu hanya dapat membuat pembunuhan karakter. Akupun kini telah memiliki banyak teman, meski status social mereka lebih tinggi dibandingkan aku. Tapi mereka tak menghiraukan hal itu.
Duniaku kini terasa sangat berwarna saat aku merasakan lagi memiliki sahabat. Dan aku memiliki 5 orang sahabat yang setia. Saat itu kami bersepakat membuat sebuah nama untuk symbol persahabatan kami, dan nama itu adalah “Fylnikh”. Entah darimana asal nama itu. Kami hanya asal ceplos aja. Tapi terdengar lucu.
Hari-haripun kami lalui dengan suka, duka, dan cita. Kini kami sedikit mengurang insetifitas kami bermain. Karena satu bulan lagi kami menghadapi Ujian Nasional. Yaitu suatutantangan pertama dalam hidup.
Dan akhirnya hari itupun berlalu. Kamipun lulus dengan hasil yang sangat memuaskan. Tak ada satupun temanku yang harus tertinggal. Aku senang sekali, dan untuk kedua kalinya aku mendapatkan hadiah dari Allah. yaitu mendapatkan Beasiswa masuk ke sekolah. Dan aku memilih untuk meneruskan sekolahku di SMP Mutohari. Karna itu membuatku lebih cepat dan dekat untuk mencapai misiku. Dan untuk kedua kalinya ayah menangis bahagia karenaku. Aku bahagia saat itu. Derai gerimis matakupun tak dapat aku tahan lagi. Dan Fylnikh pun ikut senang dengan adanya hal ini. Meski kami harus berpisah.
Pagi itu hujan deras, tapi semangatku tak pernah surut tuk melangkahkan kakiku ke sekolah tangga kedua dari pencapaian misiku. Aku selalu terjaga oleh ayahku, ayah yang sangat menyayangiku dan menjadi tongkat kesat tuk ku berdiri. Hari itu adalah hari dimana aku mendapatkan raport kelas VII ku. Aku senang dengan adanya hari ini, dan aku slalu berdo’a agar hari ini aku mendapatkan hadiah ke tiga dari Allah.
Penuh harap dan cemas dalam perjalananku menuju sekolah. Tapi tetap dengan asmanya aku siap melangkah. Dan sampailah aku di sekolahku. aku merasakan Dejavou kembali datang padaku. Memang aneh tapi menyenagkan. Karna Dejavou yang ku alami ini adalah mendapatkan hadiah ke 3, yaitu mendapat peringkat pertama serta masuk akselerasi langsung ke kelas IX. Benar-benar tak ku sangka. Aku dapat mengalami hal ini sampai 3 kali dalam hidupku.
Saat aku mendapatkan hadiah itu, aku langsung pergi ke SDku. Untuk memberitahu pada ayah tentang hal itu. kelemahanku dalam berlari kini terkalahkan oleh adrenalinku. Aku berlari secepat kilat, karna tak sabar untuk bertemu dengan ayah tuk mengabari hal ini. 5 meter dari ayahku berdiri aku terjatuh, Kakiku tersandung batu. seketika ayahku langsung berlari ke arahku tuk menolongku. Dan dagangannyapun dia tinggalkan. Ketika aku dibopong ayahku ke puskesmas terdekat aku pingsan namun aku masih dapat mendengarkan orang-orang disekelilingku menangis dan menjerit. Seketika keharuan bagaikan awan hitam yang menyelimuti bumi. Rasanya aku melayang bagai layang-layang yang tak tahu arah.
Hingga akupun terbangun tangis orang-orang yang kenal dengankupun terutama ayahku masih menghujanipipinya.
“ayah mengapa menangis ??? aku hanya jatuh, dan lukaku hanya sedikit. Dalam dua atau tiga hari juga akan sembuh.” Tanyaku sambil heran. Dan ayah menjawab, “tidak nak, ayah hanya mengkhawatirkanmu saja. Ayah sayang kamu !!!” ayahpun memelukku erat,
Dua minggu liburanku aku lalui dirumahku, tanpa ada kegiatan sama sekali karna bengkak bekas jatuh waktu itu masih ada. Tak tahu mengapa tak hilang-hilang. Aku bahkan pernah tanyakan pada ayahku, mengapa aku tak sembuh-sembuh padahal Cuma lecet sedikit. Namun ayah hanya terdiam membisu, sama sekali tak menjawab pertanyaanku. Dan hanya tiga kata yang dia katakana, “ayah tak tahu !!!”
Liburanpun tlah berlalu, aku harus siap-siap. Walaupun kakiku masih sedikit bengkak tapi aku tak pedulikannya. Tapi semenjak hari itu sampai sekarang, hatiku tak tenang. mengapa seperti ada yang ayah sembunyikan dariku. Kucoba cari tahu apa sebabnya, dan aku buka internet di sekolahku, karena kebetulan aku besok sekolah.dan akhirnya aku mendapat jawabannya.
Suatu kenyataan yang mencengangkan, dan tak pernah kusangka. Yaitu, ternyata aku mengidap penyakit turunan ibuku, yaitu HEMOFILIA. Aku sangat sedih semenjak itu, aku coba ikhlas menerima kenyataan itu meski suatu halk yang aku tidak inginkan. Dan mungkin ayah sudah tahu tentang hal ini. dan akupun tak pernah menanyakan hal ini pada ayahku. Karna aku tahu bila dia tahu tentang hal ini, pasti akan membuat ayah bersedih. Dan semenjak itu aku berpura-pura tidak mengetahui akan hal ini.
Namun hal ini tak pernah menjadi suatu jembatan tuk mencapai misiku. Meski orang-orang terdekatku tak mengetahuinya kecuali ayah, aku tetap semangat. Sampai disuatu hari dimana aku telah lulus SMP, Alhamdulillah aku mendapatkan beasiswa yang ke duakalinya untuk masuk ke SMKN Farmasi. Aku senang sekali dengan adanya hal itu, karena bukan hanya diberi sekolah gratis, tapi masuk ke SMKN Farmasi merupakan cita-citaku. Meski harus jauh dengan ayahku.
Semenjak aku bersekolah disana aku memiliki banyak teman. Hari-harikupun terasa sangat berarti. seakan-akan kutemui syurga dunia. Memang indah rasanya berada disana. Samapai-sampai aku dapat melupakan penyakit yang menyerangku. Namun kerinduanku pada ayah selalu datang. Andai ayah dapat tinggal bersamaku., pasti aku dapat melihat senyumnya yang menawan itu lagi.
Rindukupun sirna setelah aku mendapatkan surat dari ayahku. Senang rasanya, seakan aku sberada dekat dengannya. Meskipun hanya berisi petuah, namun tak menjadikan aku bosan dengannya. Dan petuah itu ialah;
“untuk Jacosta,,,anakku sayang.Nak…nanti kau pasti akan dihadapkan pada suatu persimpangan jalan, dimana engkau harus cermat akan memilih jalanmu. Karna itu kan menjadi tolak ukur hidupmu kedepannya. Hanya satu titip ayah, tetaplah kau beristiqamah. Hidup, mati, jodoh, rizqi itu urusan Allah. tetaplah engkau selalu berdo’a pada-Nya. Dan awas jangan jadikan batu Berlian yang telah Allah berikan padamu menjadi batu sandungan untukmu dalam melangkah. Maka jagalah berlian itu dengan baik, karna itu bukan milikmu seutuhnya.”
Salam Hangat
( Derik Mustafa)
Aku terhanyut pada sebuah petuah itu. inginku peluk ayah dan diusap kepalaku olehnya. Tangis rindukupun membuat ku tak sanggup berkata-kata. Tak tahu mengapa hampa rasanya jika tak ada ayah disampingku. Namun aku tak pernah surut karenanya. Aku lebih semangat menghadapi hari-hariku. Aku coba jalani hari yang tetap pada misi awalku. Sampai akhirnya aku mendapatkan akselerasi lagi, namun saat itu tak langsungku beritahukan ayah. Aku ingin memberikan kejutan untuknya.ketika itu aku diberi libur dua minggu. Dan aku berniat pulang untuk menemui ayahku. Rasanya tak sabar untuk menemuinya, Karna sudah setahun aku tak pulang. Akupun siap-siap untuk membereskan bajuku. Dan tak lupa aku siapkan cerita panjangku selama aku berada di Asrama.
Ayampun berkokok, akupun terbangun dari dunia fantasiku. Dan aku bersyukur aku masih dapat menatap hari ini. hangatnya matahari turut mewarnai hariku. Indah sekali pagi itu. kini aku telah siap untuk pulang kerumah. Saat itu aku naik bis kota. Terlihat di kanan-kiri pemandangan yang indah. Ketidaksabaranku menemui ayah kian mendalam, bagaikan punduk yang merindukan bulan. Sesampai di jalan depan gang rumahku. Aku melihat orang-orang yang seperti sedang berkabung. Saat itu hatiku tak tenang, riang mukaku kini menjadi meriut. Aku langkahkan kakiku scepat kuda. Dan sampai dirumahku, ternyata ada bendera kuning. Gerai air matapun kini menghujam. “ ayaaaaaaaaaaaaaaaaaah…..” teriakku tak kuasa menahan kepedihan. Setelah ditinggal ibu, kini ditinggalkan ayah. “ Ayah mengapa tinggalkanku ??? tak kah ayah tau, aku ingin beritahukan pada ayah kalo aku mendapat akselerasi lagi !!!” kataku sambil memeluknya erat. “ yang sabar ya de’, pagi hari ayahmu tertabrak lari oleh mobil.” Seorang tetangga menerangkan, sambil mengusap punggungku. “Ya Allah….mengapa engkau ambil mereka dariku sedang aku sangat membutuhkan mereka. Kalau memang ini adalah suatu harga dari kebahagiaan yang telah engkau berikan padaku, biar ambilah ini semua kembali. “ hatiku berkata. “ tapi untuk apa aku bicara seperti itu. nasi telah menjadi bubur. Aku tetap harus berdiri. Meski tanpa kaki !!! takkan ada yang abadi di dunia ini. kelak akupun akan mati. Sungguh ku ingin di alam hakiki nanti aku dapat berkumpul kembali dengan orang tuaku.” Balas hatiku. Ku hapus air mataku, meski terus menerus mengalir deras.
Dua minggu dari meninggalnya ayah, kini aku sebatang kara. Tapi aku coba tuk menjalani hariku. Karna jalan masih panjang membentang. Aku tak boleh larut akan kesedihan. Meski memang menyakitkan. Ini adalah hari liburan terakhirku. Besok aku harus sekolah kembali. Dan aku harus siap dengan melangkah tanpa tongkat.
Esokpun tlah tiba, aku ditanyai pertanyaan yang begitu banyak, seperti di wawancarai saja. Hal itu membuatku risih. Tapi aku tetap memahami, mereka begitu memperhatikan aku. Dan aku sangat berterimakasih atas itu semua. Karna kini yang kumiliki hanyalah mereka. Mereka adalah fluida yang membuat granit dalam gundukan tanah menghilang. Meski aku disebut “sibungsu” aku senang dengan adanya hal itu, namun kecemasan selalu melanda pada diriku, karna aku sampai saat ini, tepatnya 14 tahun aku belum jug menstruasi. Tapi dengan adanya hal ini seharusnya aku bersyukur. Tapi kini godaan terasa mencuat dalam diriku, yaitu ketika teman-temanku memiliki seorang kekasih. Aku tidak, memang seharusnya jangan. Karna hanya akan membahayakan diriku. Tapi rasa ingin memiliki seseorang special untuk menggantikan posisi ayah & ibuku. karena aku sadar aku hanyalah manusia biasa. Namun rasa itu kucoba tuk tak ku hiraukan.
Alhamdulillah aku kini tinggal satu langkah lagi dalam mencapai misiku. Aku dipekerjakan oleh Rumah Sakit di daerah Bandung, yaitu RS. Hasan Sadikin. Aku di tempatkan menjadi perawat disana. Aku senang sekali, faktor usiaku tak menjadi hambatan dalam ku melangkah. Namun kini hasrat untuk memiliki seorang kekasih mencuat kembali. Tak tahu mengapa, membuat esterogen dalam tubuhku bertambah dan membuatku semakin dewasa. Dan suatu hal dalam hidup yang ku hindari kini hadir. Ketika itu aku sendiri sedang memenganalisis apa penyebab dari adanya penyakitku. Ada seorang pria mendekatiku, dan dia adalah kakak kelas ketika aku SMK, dan sekarang dia menjadi dokter. Memang awalnya dia tidak mengenaliku, namun akhirnya dia tahu, setelah lama aku bekerjasama dengannya, untuk menyelesaikan riset pribadiku, dan ketika itu, mulailah aku merasakan getaran yang tak pernah kurasakan sebelumnya. suatu hal yang aku hindari sejak dulu. Namun hatiku mengalahkannya. Karna aku yakin kematian itu tidak mencari orang yang sakit. Hal itu aku rasakan ketika dia mengungkapkan perasaannya padaku. Entah mengapa aku menjawab “ya” karna aku merasa kasih sayang yang kurindukan dan kenyamanan ketika ku dekat dengannya itu hadir. Dan semenjak itu aku sering berdua dengannya. Namun beban pikiranku kini rasanya ingin meledak. Dan ku tanyakan padanya, “ Laz, mengapa kamu menyukaiku ? apa yang ada pada diriku, yang dapat membuatmu menyukaiku, sedangkan kau tahu aku adalah anak yatim piatu, dan banyak lagi hal yang kau tak tahu dariku. Bahkan aku baru berumur 16 tahun !!!” Tanyaku padanya. “ kejujuran, keberanian, dan keteguhanmu yang membuatku menyukaimu. Walaupun aku tahu banyak hal yang engkau sembunyikan dariku.” Jawabnya. “Maksudmu kejujuran, kebenarian, dan keteguhan yang mana ???” balasku sambil heran, apakah dia sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. “ya…kamu memiliki kejujuran meski kau tak pernah engkau ungkap, namun tingkah lakumu yang polos tlah menyibak tabir diatasnya. Kau miliki keberanian dalam menghadapi tantangan hidupmu. Meskipun kau tak memiliki sayap untuk kau terbang. Tapi kau dapat terbang meski hanya dengan baling-baling bamboo yang kau buat sendiri. Dan keteguhanmu dalam berprinsip.” Jawabnya kembali. “ berarti kau tahu apa yang sedang terjadi pada diriku.???” Tanyaku sambil heran. Dan dia menjawab “ ya,,,”. “lantas mengapa kau mendekatiku???” “ maafkan aku Ta,,,aku tak bermaksud melukaimu.. karna awalnya aku tak tahu !!! tapi tenanglah aku kan selalu disampingmu.”, balasnya sambil mengusap kepalaku. Aku hanya bisa tersenyum, tenang hatiku semenjak itu.
Akhrnya risetku telah berhasil, untuk mendapatkan jawaban dari asal-usul penyakitku. Kini hanyalah tinggal cari cara untuk membuat obat penyembuh penyakit itu. satu langkah lagi. Aku terus berusaha mencarinya bersama-sama dengan dia. Aku yakin aku mendapatkannya karena, Allah perna bilang, “ Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan dengan kehendaknya.” Sampai akhirnya aku dapatkan suatu yang aku cari slama ini. aku bahagia sejak saat itu. ditambah lagi dia mengajak akku untuk tunangan. Tapi aku tolak. Dan diapun mengerti.
Namun suatu ketika aku merasa ingin sekali bersama dengan kekasihku, ketika itu aku diajak dinner dengan keluarganya. Aku senang ada diantara mereka. Suatu hal yang kurindukan sejak dulu. Dan apalagi ini adalah hari ulang tahunku yang ke-17. Tapi tak tahu mengapa seketika perutku terasa sakit sekali. Awalnya aku tak pedulikan namn sakit itu semakin bertambah. Ternyata aku menstruasi. Suatu hal yang aku hindari sejak dulu. Perasaanku tak tenang. Darah terus menerus mengalir sampai-sampai aku tak bisa berdiri. Dia dan keluarganya panic, dan segera membaringkanku di kamar tidurnya. Darah it uterus deras mengalir. “ ya…Allah, inikah akhir dari hidupku di dunia ? kalau memang ini benar, pertemukanlah aku dengan Orang tuaku di alam yang engkau tlah janjikan.” Hatiku berkata. “sabarlah Ta,,,aku tetap ada disampingmu.”. Kini wajah Lazuardy, serta keluarganya merunyam. Dan sedikit demi sedikit aku tak bisa lagi melihatnya. “terimakasih Laz, bu, pa. maafkan aku. Dan tolong Laz, berikanlah obat yang telah kita buat itu untuk orang-orang yang membutuhkannya. Aku sayang kalian.” Akupun kini terpisah dengan ragaku. Namun aku masih dapat mendengar jerit tangis mereka. Dan akupun tlah dijemput malaikat maut, untuk dipertemukan dengan pemilik hakikiku. Dan orang tuaku. Aku bahagia.





(Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.)

keLuarga it's No One from uKhro





Jumat, 05 Februari 2010

masalah kesehatan

problematika kehidupan kini semakin marak karena semakin berkembangnya zman, semakin berkembangnya pula kesulitan. maka dari itu...kita harus dapat mensiasatinya. caranya....

1. tafakur
2. bersyukur
3. mengukur untuk tolak ukur
4. jangan tinggalkan kewajiban kita sebagai manusia yang beragama.

so...U wana be try ????
Life...???
Mengapa kita hidup jika nanti akan dimatikan ???
mengapa kita bangun jika nanti akan tertidur lagi ???
Rahasia memang rahasia...
mengapa dalam hidup selalu ada rahasia ???
dan kapan rahasia itu terbongkar ???