“Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah
shalat
karena Rabb-mu dan berqurbanlah” ( Qur’an Surat Al-Kautsar 1-2 ).
“Tidak ada amalan Bani Adam yang lebih dicintai Allah ketika Idul
Adha melebihi
menyembelih hewan Qurban” ( HR. Ahmad )
1.BRAHMAN:sapi
ini berasal dari india,namun banyak dikembangkan di Amerika,yang masuk ke
Indonesia adalah dari Amerika.Bobot jantan maksimum 800kg dan betina 550kg.
2.LIMOUSINE:merupakan keturunan sapi Eropa yang
berkembang diPerancis,sapi ini merajai di pasar-pasar sapiIndonesia dan
merupakan sapi primadona untuk penggemukan,harganya mahal karena pertumbuhan
badanya bisa mencapai 1,1kg per hari.
3.CHAROLAIS:sapi jenis ini juga di kembangkan
di negara Perancis,warna bulu perak dan merupakan jenis paling besar di negara
tersebut,sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional.Pertumbuhan
badannya perhari bisa mencapai 1,3kg.
4.HEREFORD:sapi ini juga merupakan sapi
keturunan Eropa yang dikembangkan di Inggris,berat jantan rata-rata 900kg dan
betina 725kg.
5.SHORTHORN:sapi jenis ini sama dengan hereford
dan juga dikembangkan di negara Inggris bobot jantan rata-rata 1100kg dan
betina 850kg.
6.SIMMENTAL:sapi ini berasal dari lembah Simme
negara Switzerland,tapi banyak dikembangkan di Australia dan SelandiaBaru,bobot
jantan rata-rata 1100kg dan betina 800kg,sapi jenis ini banyak kita jumpai di
pasar-pasar tradisional.
7.ABERDEN ANGUS:sapi ini masuk di Indonesia
melalui Selandia Baru,tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia,bobot jantan
rata-rata 900kg dan betina 700kg.
8.BRANGUS:sapi ini adalah persilangan betina
Brahman dan pejantan Aberden Angus.
9.SANTA GERTRUDIS:sapi ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943 dan masuk Indonesia mulai tahun 1973,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.
9.SANTA GERTRUDIS:sapi ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943 dan masuk Indonesia mulai tahun 1973,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.
10.DROUGHMASTER:merupakan persilangan antara
betina brahman dan pejantan shorthorn,dikembangkan di Australia dan jarang
sekali kita jumpai di Indonesia.
Lokal
1.Sapi PO adalah
bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan
sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih (Anonimus, 2003b). Saat ini sapi
PO yang murni mu lai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan
sapi Brahman, sehingga sapi PO diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih
(keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sapi PO terkenal sebagai sapi
pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap
perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tena ga yang kuat dan aktivitas
reproduksi induknya cepat kembali normal setelah ber-anak, jantannya memiliki
kualitas semen yang baik (Affandhy dkk., 2002).
2. Sapi Madura
adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan
antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu
(Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran
terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan
caplak (Anonimus, 1987). Karak-teristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu
bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak
kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan
peralihan yang kurang jelas ; bertanduk khas dan jantannya bergumba
(Hardjosubroto, 1994).
3.Sapi Bali,
menurut Hardjosubroto dan Astuti (1994) adalah bangsa sapi po-tong lokal asli
Indonesia yang terbentuk dari banteng (Bibos banteng) yang telah dijinakkan
berabad-abad yang lalu. Sapi Bali mempunyai angka reproduksi yang ting gi,
tingkat adaptasi yang sangat baik terhadap kondisi pakan yang jelek dan
lingkungan yang panas serta mempunyai % karkas dan kualitas daging bagus
(Anonimus, 1985). Kelemahan sapi Bali adalah rentan terhadap penyakit jembrana
dan MCF serta tingkat kematian pedet pra sapih yang mencapai 15 sampai 20 %
(Anonimus, 1987). Warna bulu merah bata, pada jantan akan menjadi hitam saat
dewasa ; ada warna pu-tih dengan batas yang jelas pada bagian belakang paha,
pinggiran bibir atas, kaki ba wah mulai tarsus dan carpus
; mempunyai gumba yang bentuknya khas serta terdapat garis hitam yang jelas
pada bagian atas punggung (Hardjosubroto, 1994).
Sapi silangan yang
paling diminati peternak di Jatim adalah sapi SIMPO dan LIMPO. Hal ini
tampak pada realisasi distribusi straw sapi Simmental
dan Limousin tahun 2002 mencapai 556.945 dosis atau sebesar 89,42 %
dari total distribusi straw tujuh bangsa sapi yang ada (Anonimus,
2003c). Sapi SIMPO dan LIMPO di Jawa Timur mempunyai performan
pertumbuhan prasapih dan pasca yearlingyang lebih bagus dibanding
sapi PO ; sebagai induk mampu mencapai umur pubertas lebih awal, tetapi
efisiensi reproduksinya lebih rendah dibanding PO; sebagai pejantan, mempunyai
kualitas semen lebih rendah dibanding sapi PO (Affandhy dkk., 2002).
Sapi SIMPO tidak bergumba dan
tidak bergelambir ; warna bulu merah bata, merah tua atau coklat muda, putih
kekuningan dan doreng (loreng hitam, putih, me-rah bata dan coklat). Ciri khas
sapi SIMPO adalah ada warna bulu putih berbentuk segitiga diantara kedua
tanduknya.
Sapi LIMPO tidak berpunuk dan
tidak bergelambir ; warna bulunya hanya coklat tua atau kehitaman dan
coklat muda. Rata-rata karak teristik morfologi kuantitatif sapi SIMPO dan
LIMPO yang dipelihara peternak rak-yat di Jateng, DIY dan Jatim, tercantum
dalam Tabel 1.Sapi Ongole berasal dari India, termasuk bangsa Bos
indicus, tipe sapi kerja dan pedaging (Siregar dkk., 2003), disebarkan di
Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO) melalui grading updengan
induk sapi jawa dihasilkan sapi Peranakan Ongole (Hardjosubroto dan Astuti, 1994).
Warna bulu sapi Ongole putih abu-abu de ngan warna hitam disekeliling mata,
mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung, saat mencapai umur
dewasa yang jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina 450
kg (Atmadilaga, 1983).
Sapi Simmental adalah bangsa Bos
taurus (Talib dan Siregar, 1999), berasal dari daerah Simme di
negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan
Amerika, merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan
(merah bata), dibagianmuka dan lutut kebawah serta ujung
ekor ber warna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan
1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg (Anonimus, 2002b).
Sapi Limousin adalah bangsa Bos
turus(Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis,
merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental,
warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut
kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda (Anonimus, 2002b).
Secara genetik,
sapi Simmental atau Limousin adalah sapi potong yang
berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai
volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah
konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi danmetabolic rate
yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur
(Anonimus, 2002b) ; sedangkan sapi Ongole adalah tipe sedang yang berasal dari
daerah beriklim panas, merupakan sapi tipe kecil sampai sedang sehingga dapat
dikembangkan pada kondisi tatalaksana pemeliharaan yang ekstensif (Atmadilaga,
1983).
DOMBA
1. DOMBA GARUT. Domba ini secara turun temurun berkembang di Indonesia. Domba ini diduga
merupakan persilangan dari domba merino, domba ekor gemuk (kibas) dan domba lokal parahyangan.
Domba garut, baik jantan maupun betina merupakan domba tipe penghasil daging.
Untuk jenis Domba jantan tertentu juga digunakan sebagai domba aduankarena
memiliki leher yang kuat. Selain itu kulit domba garut merupakan salah satu
kulit dengan kualitas terbaik di dunia. Karakteristik: Berat domba jantan dapat
mencapai lebih dari 60 Kg dan domba betina dapat mencapai lebih dari 30 Kg.
Domba jantan memiliki tanduk besar, kuat dan melingkar, sedangkan domba betina
tidak bertanduk.Warna bulu terdiri dari hitam, putih dan coklat. Atau campuran
dari ketiganya.telinga domba dapat berupa daun telinga yang tampak berukuran
sedang, atau kecil berbentuk tonjolan saja. Terletak di belakang tanduk.
MACAM
DAN JENIS DOMBA TYPE PEDAGING / POTONG
Domba
Acipayam ( potong dan bisa diambil bulunya )
Domba acipayam adalah salah satu jenis/breed domba hasil
domestikasifikasi yang berasal dari Turki. Domba ini adalah tipe penghasil
daging atau domba potong dan juga jenis wol atau diambil bulunya yang termasuk
wool.
Domba acipayam adalah hasil silangan dari jenis domba Assaf –
domba yang berasal dari Israel dengan domba Awassi – domba yang hidup di
jazirah arab dan Daglic – domba yang hidup di daerah barat Antolia Turki.
Domba Afgan Arabi
Afghan Arabi
adalah jenis domba yang berpantat gemuk yang ditemukan di Afghanistan. utara.
Mereka memiliki bulu yang digolongkan pada jenis bulu karpet. Domba ini
memiliki warna bulu hitam dan muka berwarna putih. Memiliki telinga yang
panjang dan menggelantung.
Domba Africana
Domba
Africana adalah salah satu jenis ternak domba yang juga dikenal dengan namaPelona,
Camura, Red African, Rojo Africana, Colombian Wooless, West African. Domba
ini berkembang biak di daerah Colombia dan Venezuela. Jenis domba ini sama
dalam ukuran dengan Pelibüey.[1]
Domba
Africana diternakkan untuk dijadikan kambing potong yang diambil dagingnya.
Bulunya berwarna coklat.
Domba
Afrika Kepala Hitam
Atau
disebut juga Blackhead Persian Berasal dari daerah gersang di timur afrika atau
dikenal dengan Somalia. Adalah salah satu jenis domba berpantat gemuk.
Ditemukan juga di afrika selatan dan disebut dengan nama Swartkoppersie (Afrik.
). Juga ditemukan di daerah tropis karibia, yang diduga peyebarannya melalui
afrika selatan Mereka beradaptasi dengan baik dengan daerah tropis yang cuacanya
lebih lembab.
Berkembang
dengan baik juga di daerah brasil dan disana disebut Somalis Brasileira,
Brazilian Somali atau Somali Blackhead Mempunyai bulu di bagian badan berwarna
putih dan kepala berwarna hitam. Domba jenis ini memiliki kaki yang pendek.
Domba
Apennine adalah domba asli italia, domba
Apennine ini juga dikenal dengan namaAppenninica, Bariscianese, Chietina
Varzese, Perugina del piano. Domba ini ditemukan pada
tahun 1970. Domba ini adalah domba persilangan atara domba lokal
dengan dombaBergamasca dan Ile-de-France
Domba ini
termasuk jenis domba penghasil wol ( jenis
medium dan kasar ) dan jenis dombapedaging.
Domba
Apennine ini tidak bertanduk, baik jenis jantan
ataupun betina. Domba ini memiliki telinga
yang berdiri setengah,.tidak terkulais eperti jenis kambing etawa. Domba
Apenninejantan beratnya bisa mencapai 70kg tingginya sekitar 77cm
dan betinanya memilii berat 56kg tingginya sekitar 69cm.
Bulu
wolnya memiliki ukuran sebagai berikut diameternya 30 sampai 35 microns, domba
Apennine jantan dapat menghasilkan wol dengan erat 3.5kg
sedangkan domba Apenninebetina 2.5kg Domba ini
telah berkembang biak dan meyesuaikan diri dengan baik di wilayah tempatnya
tinggal sekarang yaitu Pegunungan Apennine, Emilia dan Abruzzo
wilayah Italia
Domba Perbatasan
Leicester ini hidup di daerah perbatasan Leicester di inggris, karena
itulah dinamakan domba perbatasa Leicester, domba
ini dikembang biakkan untuk diambil dagingnya. Tubuh domba ini besar dan kuat,
namun perilakunya sangat jinak. Keturunan dari domba ini telah diekspor ke
ngara lain seperti Amerika dan Australia.
Berat hidup
dari seekor domba Perbatasan Leicester jantan
dewasa kira-kira berkisar antara 140-175 kg (310-390 lb) dan betina
dewasa 90-120 kg (200-260 lb). Sebuah domba berumur setahun sekitar 64 kg (140
lb)
Domba
Perbatasan Leicester dikembangkan pada tahun 1767 di Northumberland
, Inggris. Nama mereka berasal dari kenyataan bahwa tempat kelahiran
mereka di dekat perbatasan dengan Skotlandia, dan kenyataan bahwa gen mereka berasal
juga dari Dishley Leicester domba jantan. Domba yang digunakan adalah baik
Teeswater atau Cheviot , meskipun yang salah sebenarnya sering diperdebatkan.
Mereka yang umum berkembang biak cukup di Inggris pada abad ke-19.
Domba
ini telah diekspor ke Inggris Guyana , Kanada, Cina, Kolombia, Afrika Selatan,
Perancis, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, India, Jepang, Yugoslavia, Iran,
Hungaria, Rusia, Turki dan Swiss
Domba
Black Belly Barbados
Domba
Black Belly Barbados adalah jenis domba yang
diternakkan dan dikembangkan di daerah Karibia. Ada kemungkinan bahwa domba ini
merupakan keturunan dari Domba Afrika.Domba ini dikembangbiakkan
untuk diambil dagingnya.
Domba
Black Belly Barbados juga dikembang biakkan di Amerika. Di
Amerika domba ini disilangkan dengan jenis domba Mouflon dan Rambouillet ,
persilangan dari keduanya menghasilkan jenis domba yang hampir sama dengan
domba black belly berbados tapi memiliki tanduk. Domba Black Belly Barbados
hasil dari persilangan merupakan domba yang memiliki stamina yang baik sehingga
tahan terhadap cuaca panas, domba ini tidak memiliki rambut jenis wool yang
tebal, tapi hanya rambut biasa yang kasar.Domba Black Belly Barbados berkembang
biak sepanjang tahun, namun perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan
dengan domba lain. Mereka sangat toleran terhadap penyakit dan parasit. Domba
ini memiliki rentang warna dari coklat muda sampai merah mahoni gelap, dengan
garis-garis hitam di wajah dan hitam kaki, perut, daerah inguinal, dagu, dan
dada