Cari Blog Ini

Selasa, 06 November 2012

SAPI POTONG


“Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat
karena Rabb-mu dan berqurbanlah” ( Qur’an Surat Al-Kautsar 1-2 ).
“Tidak ada amalan Bani Adam yang lebih dicintai Allah ketika Idul Adha melebihi
menyembelih hewan Qurban” ( HR. Ahmad )

Sapi impor
1.BRAHMAN:sapi ini berasal dari india,namun banyak dikembangkan di Amerika,yang masuk ke Indonesia adalah dari Amerika.Bobot jantan maksimum 800kg dan betina 550kg.
2.LIMOUSINE:merupakan keturunan sapi Eropa yang berkembang diPerancis,sapi ini merajai di pasar-pasar sapiIndonesia dan merupakan sapi primadona untuk penggemukan,harganya mahal karena pertumbuhan badanya bisa mencapai 1,1kg per hari.
3.CHAROLAIS:sapi jenis ini juga di kembangkan di negara Perancis,warna bulu perak dan merupakan jenis paling besar di negara tersebut,sapi ini jarang di jumpai di pasar-pasar tradisional.Pertumbuhan badannya perhari bisa mencapai 1,3kg.
4.HEREFORD:sapi ini juga merupakan sapi keturunan Eropa yang dikembangkan di Inggris,berat jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.
5.SHORTHORN:sapi jenis ini sama dengan hereford dan juga dikembangkan di negara Inggris bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 850kg.
6.SIMMENTAL:sapi ini berasal dari lembah Simme negara Switzerland,tapi banyak dikembangkan di Australia dan SelandiaBaru,bobot jantan rata-rata 1100kg dan betina 800kg,sapi jenis ini banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional.
7.ABERDEN ANGUS:sapi ini masuk di Indonesia melalui Selandia Baru,tapi awal mulanya berasal dari Skotlandia,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 700kg.
8.BRANGUS:sapi ini adalah persilangan betina Brahman dan pejantan Aberden Angus.
9.SANTA GERTRUDIS:sapi ini adalah hasil persilangan antara pejantan Brahman dan betina shorthorn di kembangkan pertama kali di King Ranch Texas Amerika serikat tahun 1943 dan masuk Indonesia mulai tahun 1973,bobot jantan rata-rata 900kg dan betina 725kg.
10.DROUGHMASTER:merupakan persilangan antara betina brahman dan pejantan shorthorn,dikembangkan di Australia dan jarang sekali kita jumpai di Indonesia.
Lokal
1.Sapi PO adalah bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih (Anonimus, 2003b). Saat ini sapi PO yang murni mu lai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi PO diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tena ga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah ber-anak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik (Affandhy dkk., 2002).
2. Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Anonimus, 1987). Karak-teristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas ; bertanduk khas dan jantannya bergumba (Hardjosubroto, 1994).
3.Sapi Bali, menurut Hardjosubroto dan Astuti (1994) adalah bangsa sapi po-tong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari banteng (Bibos banteng) yang telah dijinakkan berabad-abad yang lalu. Sapi Bali mempunyai angka reproduksi yang ting gi, tingkat adaptasi yang sangat baik terhadap kondisi pakan yang jelek dan lingkungan yang panas serta mempunyai % karkas dan kualitas daging bagus (Anonimus, 1985). Kelemahan sapi Bali adalah rentan terhadap penyakit jembrana dan MCF serta tingkat kematian pedet pra sapih yang mencapai 15 sampai 20 % (Anonimus, 1987). Warna bulu merah bata, pada jantan akan menjadi hitam saat dewasa ; ada warna pu-tih dengan batas yang jelas pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas, kaki ba wah mulai tarsus dan carpus ; mempunyai gumba yang bentuknya khas serta terdapat garis hitam yang jelas pada bagian atas punggung (Hardjosubroto, 1994).
Sapi silangan yang paling diminati peternak di Jatim adalah sapi SIMPO dan LIMPO. Hal ini tampak pada realisasi distribusi straw sapi Simmental dan Limousin tahun 2002 mencapai 556.945 dosis atau sebesar 89,42 % dari total distribusi straw tujuh bangsa sapi yang ada (Anonimus, 2003c). Sapi SIMPO dan LIMPO di Jawa Timur mempunyai performan pertumbuhan prasapih dan pasca yearlingyang lebih bagus dibanding sapi PO ; sebagai induk mampu mencapai umur pubertas lebih awal, tetapi efisiensi reproduksinya lebih rendah dibanding PO; sebagai pejantan, mempunyai kualitas semen lebih rendah dibanding sapi PO (Affandhy dkk., 2002).
Sapi SIMPO tidak bergumba dan tidak bergelambir ; warna bulu merah bata, merah tua atau coklat muda, putih kekuningan dan doreng (loreng hitam, putih, me-rah bata dan coklat). Ciri khas sapi SIMPO adalah ada warna bulu putih berbentuk segitiga diantara kedua tanduknya.
Sapi LIMPO tidak berpunuk dan tidak bergelambir ; warna bulunya hanya coklat tua atau kehitaman dan coklat muda. Rata-rata karak teristik morfologi kuantitatif sapi SIMPO dan LIMPO yang dipelihara peternak rak-yat di Jateng, DIY dan Jatim, tercantum dalam Tabel 1.Sapi Ongole berasal dari India, termasuk bangsa Bos indicus, tipe sapi kerja dan pedaging (Siregar dkk., 2003), disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO) melalui grading updengan induk sapi jawa dihasilkan sapi Peranakan Ongole (Hardjosubroto dan Astuti, 1994). Warna bulu sapi Ongole putih abu-abu de ngan warna hitam disekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yang jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina 450 kg (Atmadilaga, 1983).
Sapi Simmental adalah bangsa Bos taurus (Talib dan Siregar, 1999), berasal dari daerah Simme di negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagianmuka dan lutut kebawah serta ujung ekor ber warna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg (Anonimus, 2002b).
Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus(Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda (Anonimus, 2002b).
Secara genetik, sapi Simmental atau Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi danmetabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur (Anonimus, 2002b) ; sedangkan sapi Ongole adalah tipe sedang yang berasal dari daerah beriklim panas, merupakan sapi tipe kecil sampai sedang sehingga dapat dikembangkan pada kondisi tatalaksana pemeliharaan yang ekstensif (Atmadilaga, 1983).
DOMBA
1.     DOMBA GARUT. Domba ini secara turun temurun berkembang di Indonesia. Domba ini diduga merupakan persilangan dari domba merino, domba ekor gemuk (kibas) dan domba lokal parahyangan. Domba garut, baik jantan maupun betina merupakan domba tipe penghasil daging. Untuk jenis Domba jantan tertentu juga digunakan sebagai domba aduankarena memiliki leher yang kuat. Selain itu kulit domba garut merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia. Karakteristik: Berat domba jantan dapat mencapai lebih dari 60 Kg dan domba betina dapat mencapai lebih dari 30 Kg. Domba jantan memiliki tanduk besar, kuat dan melingkar, sedangkan domba betina tidak bertanduk.Warna bulu terdiri dari hitam, putih dan coklat. Atau campuran dari ketiganya.telinga domba dapat berupa daun telinga yang tampak berukuran sedang, atau kecil berbentuk tonjolan saja. Terletak di belakang tanduk.

MACAM DAN JENIS DOMBA TYPE PEDAGING / POTONG

Domba Acipayam ( potong dan bisa diambil bulunya ) 

Domba acipayam adalah salah satu jenis/breed domba hasil domestikasifikasi yang berasal dari Turki. Domba ini adalah tipe penghasil daging atau domba potong dan juga jenis wol atau diambil bulunya yang termasuk wool.
Domba acipayam adalah hasil silangan dari jenis domba Assaf – domba yang berasal dari Israel dengan domba Awassi – domba yang hidup di jazirah arab dan Daglic – domba yang hidup di daerah barat Antolia Turki.
Domba Afgan Arabi
Afghan Arabi adalah jenis domba yang berpantat gemuk yang ditemukan di Afghanistan. utara. Mereka memiliki bulu yang digolongkan pada jenis bulu karpet. Domba ini memiliki warna bulu hitam dan muka berwarna putih. Memiliki telinga yang panjang dan menggelantung.

Domba Africana

Domba Africana adalah salah satu jenis ternak domba yang juga dikenal dengan namaPelona, Camura, Red African, Rojo Africana, Colombian Wooless, West African. Domba ini berkembang biak di daerah Colombia dan Venezuela. Jenis domba ini sama dalam ukuran dengan Pelibüey.[1] 
Domba Africana diternakkan untuk dijadikan kambing potong yang diambil dagingnya. Bulunya berwarna coklat.
Domba Afrika Kepala Hitam
 Atau disebut juga Blackhead Persian Berasal dari daerah gersang di timur afrika atau dikenal dengan Somalia. Adalah salah satu jenis domba berpantat gemuk. Ditemukan juga di afrika selatan dan disebut dengan nama Swartkoppersie (Afrik. ). Juga ditemukan di daerah tropis karibia, yang diduga peyebarannya melalui afrika selatan Mereka beradaptasi dengan baik dengan daerah tropis yang cuacanya lebih lembab.
Berkembang dengan baik juga di daerah brasil dan disana disebut Somalis Brasileira, Brazilian Somali atau Somali Blackhead Mempunyai bulu di bagian badan berwarna putih dan kepala berwarna hitam. Domba jenis ini memiliki kaki yang pendek.
Domba Apennine adalah domba asli italia, domba Apennine ini juga dikenal dengan namaAppenninicaBariscianeseChietina VarzesePerugina del piano. Domba ini ditemukan pada tahun 1970. Domba ini adalah domba persilangan atara domba lokal dengan dombaBergamasca dan  Ile-de-France
Domba ini termasuk jenis domba penghasil wol ( jenis medium dan kasar ) dan jenis dombapedaging.
Domba Apennine ini tidak bertanduk, baik jenis jantan ataupun betina. Domba ini memiliki telinga yang berdiri setengah,.tidak terkulais eperti jenis kambing etawa. Domba Apenninejantan beratnya bisa mencapai 70kg tingginya sekitar 77cm dan betinanya  memilii berat 56kg tingginya sekitar 69cm.
Bulu wolnya memiliki ukuran sebagai berikut diameternya 30 sampai 35 microns, domba Apennine jantan dapat menghasilkan wol dengan erat 3.5kg sedangkan domba Apenninebetina  2.5kg Domba ini telah berkembang biak dan meyesuaikan diri dengan baik di wilayah tempatnya tinggal sekarang yaitu    Pegunungan Apennine, Emilia dan Abruzzo wilayah Italia
Domba Perbatasan Leicester ini hidup di daerah perbatasan Leicester di inggris, karena itulah dinamakan domba perbatasa Leicester, domba ini dikembang biakkan untuk diambil dagingnya. Tubuh domba ini besar dan kuat, namun perilakunya sangat jinak. Keturunan dari domba ini telah diekspor ke ngara lain seperti Amerika dan Australia.
Berat hidup dari seekor domba  Perbatasan Leicester jantan dewasa kira-kira berkisar antara  140-175 kg (310-390 lb) dan betina dewasa 90-120 kg (200-260 lb). Sebuah domba berumur setahun sekitar 64 kg (140 lb)
Domba Perbatasan  Leicester  dikembangkan pada tahun 1767 di Northumberland , Inggris.  Nama mereka berasal dari kenyataan bahwa tempat kelahiran mereka di dekat perbatasan dengan Skotlandia, dan kenyataan bahwa gen mereka berasal juga dari Dishley Leicester domba jantan. Domba yang digunakan adalah baik Teeswater atau Cheviot , meskipun yang salah sebenarnya sering diperdebatkan. Mereka yang umum berkembang biak cukup di Inggris pada abad ke-19.
Domba ini telah diekspor ke Inggris Guyana , Kanada, Cina, Kolombia, Afrika Selatan, Perancis, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, India, Jepang, Yugoslavia, Iran, Hungaria, Rusia, Turki dan Swiss
Domba Black Belly Barbados
Domba Black Belly Barbados adalah jenis domba yang diternakkan dan dikembangkan di daerah Karibia. Ada kemungkinan bahwa domba ini merupakan keturunan dari Domba Afrika.Domba ini dikembangbiakkan untuk diambil dagingnya.
Domba Black Belly Barbados juga dikembang biakkan di Amerika. Di Amerika domba ini disilangkan dengan jenis domba Mouflon dan Rambouillet , persilangan dari keduanya menghasilkan jenis domba yang hampir sama dengan domba black belly berbados tapi memiliki tanduk. Domba Black Belly Barbados hasil dari persilangan merupakan domba yang memiliki stamina yang baik sehingga tahan terhadap cuaca panas, domba ini tidak memiliki rambut jenis wool yang tebal, tapi hanya rambut biasa yang kasar.Domba Black Belly Barbados berkembang biak sepanjang tahun, namun perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan dengan domba lain. Mereka sangat toleran terhadap penyakit dan parasit. Domba ini memiliki rentang warna dari coklat muda sampai merah mahoni gelap, dengan garis-garis hitam di wajah dan hitam kaki, perut, daerah inguinal, dagu, dan dada